Jika suatu kiriman berada dalam status “On board”, artinya barang atau kargo tersebut telah dimuat secara fisik ke moda transportasi yang ditentukan, misalnya kapal laut, pesawat terbang, kereta api, atau truk, dan perjalanan telah dimulai. Istilah ini umum digunakan dalam konteks pelayaran internasional, khususnya bila barang diangkut melalui laut.
Misalnya, ketika sebuah kiriman “On board” sebuah kapal, ini menunjukkan bahwa kargo telah dimuat ke dalam kapal, dan kapal tersebut telah berangkat atau akan berangkat dari pelabuhan asal. Pada tahap ini, pengangkut atau perusahaan pelayaran bertanggung jawab atas barang dan transportasi yang aman ke pelabuhan tujuan atau lokasi pengiriman akhir.
Untuk angkutan udara, istilah “On board” menunjukkan bahwa kargo telah dimuat ke dalam pesawat, dan penerbangan telah berangkat atau akan berangkat dari bandara asal. Demikian pula, untuk transportasi jalan raya dan kereta api, “On board” menandakan bahwa barang telah dimuat ke dalam truk atau kereta api, dan perjalanan telah dimulai.
Status "On board" merupakan tonggak penting dalam proses pengiriman, dan sering dicatat dalam dokumentasi pengiriman, termasuk bill of lading atau air waybills, untuk mengkonfirmasi bahwa kargo telah memulai perjalanannya. Informasi ini sangat penting untuk melacak dan memantau kemajuan pengiriman dan untuk memberikan bukti pengiriman kepada pembeli, penjual, dan pihak lain yang terlibat dalam perdagangan.
Setelah barang berada di “On board,” pengangkut bertanggung jawab atas pengiriman yang aman, dan informasi lebih lanjut mengenai kemajuan pengiriman biasanya dapat diperoleh dari pengangkut atau sistem pelacakan perusahaan pelayaran. Importir dan eksportir biasanya menggunakan informasi ini untuk tetap mendapat informasi tentang status kiriman mereka dan untuk merencanakan izin bea cukai serta aktivitas distribusi atau pengiriman selanjutnya.