Dalam konteks konsumsi dan efisiensi bahan bakar mobil, “ekstra-perkotaan” mengacu pada siklus mengemudi tertentu atau kondisi pengujian yang mensimulasikan berkendara di jalan terbuka di luar wilayah perkotaan atau perkotaan. Ini adalah salah satu dari tiga siklus berkendara standar yang digunakan untuk menentukan konsumsi bahan bakar resmi dan emisi CO2 mobil, serta siklus berkendara perkotaan dan gabungan.
Siklus mengemudi ekstra perkotaan mewakili kondisi mengemudi yang ditemui di jalan raya, jalan pedesaan, atau daerah pinggiran kota dengan kecepatan lebih tinggi dan lebih jarang berhenti dibandingkan dengan mengemudi di perkotaan. Ini dirancang untuk mencerminkan pengendaraan yang lebih berkelanjutan pada kecepatan sedang hingga tinggi, biasanya antara 60 km/jam (37 mph) dan 120 km/jam (75 mph). Siklus ini melibatkan berbagai kecepatan, akselerasi, dan perlambatan mobil untuk mewakili pola mengemudi dunia nyata di luar lingkungan perkotaan.
Selama pengujian di luar perkotaan, konsumsi bahan bakar dan emisi mobil diukur untuk menentukan efisiensinya dalam kondisi berkendara tertentu. Hasilnya digunakan untuk memberikan informasi standar kepada konsumen dan otoritas pengatur tentang efisiensi bahan bakar mobil dan kinerja emisi dalam berbagai skenario berkendara.
Siklus berkendara di luar perkotaan penting karena memungkinkan evaluasi performa dan efisiensi mobil selama berkendara jarak jauh atau jalan raya, di mana faktor-faktor seperti hambatan aerodinamis dan daya jelajah dalam kondisi stabil memainkan peran penting. Informasi ini dapat membantu konsumen membandingkan efisiensi bahan bakar berbagai mobil dan membuat keputusan yang tepat.
Perlu dicatat bahwa siklus mengemudi ekstra-perkotaan, bersama dengan siklus mengemudi lainnya, digunakan untuk tujuan pengujian dan sertifikasi dan belum tentu mencerminkan konsumsi bahan bakar di dunia nyata. Konsumsi bahan bakar sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada kebiasaan berkendara individu, kondisi jalan, kemacetan lalu lintas, dan faktor lainnya.